Peluncuran Instrumen Akreditasi LAMINFOKOM 2.0 (2025): Tantangan dan Peluang bagi dua Program Studi di FSTI

Fakultas Sains, Teknologi, dan Industri merespon positif peluncuran Instrumen Akreditasi baru dari LAMINFOKOM, yaitu Instrumen 2.0 (2025), sebagai acuan resmi bagi akreditasi program studi di bidang informatika dan komputer mulai Batch 3-2025. PerLAM Instrumen Akreditasi Program Studi 2.0 pada Program Sarjana Lingkup Informatika dan Komputer

Peluncuran ini didasarkan pada Peraturan LAMINFOKOM Nomor 06/PERLAM/MA/LAM-INFOKOM/VI/2025 tentang Instrumen Akreditasi Program Studi 2.0 Lingkup Informatika dan Komputer yang secara resmi menetapkan bahwa pengajuan akreditasi program studi bidang informatika dan komputer mulai batch 3-2025 harus menggunakan versi 2.0. PerLAM-Instrumen-Akreditasi-Program-Studi-2.0-pada-Program-Sarjana-Lingkup-Informatika-dan-Komputer2Laminfokom+2

Latar Belakang dan Tujuan

Perubahan ini tidak dilakukan tanpa tujuan. Beberapa alasan dan latar yang melatarbelakangi pengembangan instrumen baru antara lain:

  1. Penyesuaian dengan regulasi terbaru
    Instrumen 2.0 mengacu pada SN-DIKTI 2023 (Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023) serta PerBANPT No. 13 Tahun 2023 mengenai Sistem Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi.
  2. Fokus pada kualitas berkelanjutan dan relevansi
    Versi baru instrumen menitikberatkan pada enam kriteria inti:
    • Budaya Mutu (Quality Culture) (C1)
    • Relevansi Pendidikan (C2)
    • Relevansi Penelitian (C3)
    • Relevansi Pengabdian kepada Masyarakat (C4)
    • Akuntabilitas (Accountability) (C5)
    • Diferensiasi Misi (Mission Differentiation) (C6)
  3. Mengubah paradigma penilaian
    Meskipun beberapa elemen dari versi lama tetap dipertahankan (misalnya skoring indikator kuantitatif 1–4, penggunaan LED dan LKPS, rangkaian penilaian desk dan asesmen kecukupan), terdapat pergeseran paradigma menuju penilaian berbasis outcome / hasil (OBE) serta Continuous Quality Improvement (CQI).
  4. Mendorong budaya mutu secara internal
    Instrumen baru dirancang agar institusi — termasuk fakultas dan program studi — tidak hanya memenuhi dokumen administratif, tetapi melakukan perbaikan berkelanjutan dan evaluasi diri secara sistematis.

Implikasi bagi Program Studi di FSTI (RPL & STI)

Dengan diterapkannya Instrumen 2.0, fakultas dan program studi di bawah FSTI perlu memperhatikan langkah-langkah strategis berikut:

  • Penyesuaian LED (Laporan Evaluasi Diri) dan LKPS (Laporan Kinerja Program Studi) agar sesuai struktur dan kriteria baru.
  • Pemahaman mendalam terhadap enam kriteria baru agar semua dokumen, kegiatan, dan indikator kinerja sesuai ekspektasi akreditasi 2.0.
  • Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses akademik, penelitian, dan pengabdian untuk memastikan relevansi dan keluaran yang nyata.
  • Penguatan sistem penjaminan mutu internal fakultas/prodi agar dapat mendukung siklus PPEPP (Penetapan → Pelaksanaan → Evaluasi → Pengendalian → Peningkatan).
  • Pelatihan dan peningkatan kapasitas dosen, tenaga kependidikan, dan tim akreditasi prodi agar mampu menyusun dokumen dan mengelola indikator mutu sesuai instrumen terbaru.

Sosialisasi dan Pendalaman Instrumen 2.0

Untuk memastikan adopsi yang efektif, LAMINFOKOM telah menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan pendalaman Instrumen 2.0 secara nasional di berbagai wilayah LLDIKTI.

Contoh kegiatan:

  • UM Bandung menjadi tuan rumah sosialisasi untuk wilayah LLDIKTI IV.
  • Universitas Potensi Utama Medan menyelenggarakan sosialisasi 20–21 Juni 2025 bagi perguruan tinggi di wilayah Sumatera.
  • Undangan sosialisasi untuk wilayah LLDIKTI I sampai XVII dilaksanakan pada 23–24 Juni 2025 di Jakarta sebagai salah satu lokasi pusat.

Fakultas diharapkan turut mengikuti sosialisasi semacam itu agar segera memahami instrumen baru dan mempersiapkan dokumen yang relevan.

Harapan dan Arah ke Depan

Dengan hadirnya Instrumen 2.0, Fakultas Sains, Teknologi, dan Industri melihat peluang besar untuk memperkuat posisi dalam kompetisi mutu pendidikan tinggi, terutama di bidang informatika dan komputer. Beberapa harapan yang bisa dicanangkan:

  • Program studi FSTI dapat meraih peringkat akreditasi yang lebih tinggi, bahkan Baik Sekali/Unggul, apabila pemenuhan indikator dilakukan secara konsisten dan terencana.
  • Fakultas dapat memperkuat sinergi antara pendidikan, penelitian, dan pengabdian agar semua aktivitas berada pada koridor relevansi dan kebutuhan masyarakat / industri.
  • Budaya mutu akan menjadi bagian dari DNA organisasi bukan sekadar persiapan akreditasi, melainkan orientasi jangka panjang.
  • Fakultas dapat ikut memfasilitasi pelatihan internal dan workshop untuk membantu program studi dalam memetakan gap dan menyusun rencana perbaikan menyeluruh.

Penutup & Aksi Tindak Lanjut

Fakultas mengimbau kepada semua Ketua Program Studi, Tim Akreditasi, Tim Penjaminan Mutu, dosen, dan tenaga kependidikan untuk segera mempelajari dokumen instrumen 2.0, menghadiri sosialisasi yang tersedia, dan mulai menyusun roadmap penyesuaian program studi masing-masing.

Untuk memudahkan, fakultas akan:

  • Menyediakan versi PDF instrumen 2.0 dan pedoman internal di laman fakultas.
  • Menyelenggarakan workshop internal bersama tim LPM (Lembaga Penjaminan Mutu) untuk membahas adaptasi LED / LKPS baru.
  • Membentuk tim pendamping (coaching clinic) untuk membantu program studi meninjau gap dan merancang mitigasi.

Semoga dengan spirit kolaborasi dan upaya bersama, Fakultas Sains, Teknologi, dan Industri dapat bertransformasi lebih baik dan unggul dalam akreditasi di era baru ini. Download Naskah Instrumen Himbauan V.2.0 APTIKOM 2025 Release Mulai batch 3-2025

Panduan Komprehensif Instrumen Akreditasi LAM INFOKOM 2.0 – 2025

Strategi Pencapaian Peringkat Unggul


1. PERUBAHAN FUNDAMENTAL YANG HARUS DIPAHAMI

1.1 Pergeseran Paradigma Utama

DARIMENJADI – Berbasis Masukan-Proses → Berbasis Luaran-Capaian – Mengisi Borang → Evaluasi Diri (LED) – Tanggung Jawab Ketua Program Studi → Tanggung Jawab Pimpinan UPPS – Pemeriksaan Mutu → Penjaminan Mutu dan Pengembangan Budaya Mutu – 9 Kriteria → 6 Kriteria Terintegrasi

1.2 Struktur Kriteria Baru

NoKriteria Lama (9)Kriteria Baru (6 – Standar Akreditasi Nasional)
1Visi, Misi, TujuanBUDAYA MUTU
2PPEPP(Kemampuan SPMI)
3-6Mahasiswa, Dosen, Kurikulum, PembelajaranRELEVANSI PENDIDIKAN
7PenelitianRELEVANSI PENELITIAN
8Pengabdian kepada MasyarakatRELEVANSI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
9Suasana AkademikAKUNTABILITAS
DIFERENSIASI MISI

2. ENAM KRITERIA BARU – RINCIAN DAN STRATEGI

2.1 KRITERIA 1: BUDAYA MUTU

Fokus Penilaian:

  • Kemampuan menumbuhkembangkan budaya peningkatan mutu berkelanjutan
  • Kapasitas dan kemampuan Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi
  • Efektivitas fungsi SPMI

Aspek yang Dinilai:

  • Sistem Tata Kelola: administrasi akademik, keuangan, dan sumber daya manusia
  • Fungsi SPMI: sumber daya manusia yang kompeten dalam menjalankan SPMI
  • Konsistensi penerapan siklus Penetapan-Pelaksanaan-Evaluasi-Pengendalian-Peningkatan (PPEPP)

Strategi Mencapai Peringkat Unggul:

A. Dokumentasi SPMI yang Kuat – Menunjukkan siklus PPEPP berjalan minimal 3 tahun – Bukti audit mutu internal yang rutin dengan tindak lanjut nyata – Dokumen standar mutu yang lengkap dan mutakhir – Laporan Rapat Tinjauan Manajemen yang konsisten

B. Budaya Mutu Terukur – Survei kepuasan pemangku kepentingan (mahasiswa, dosen, alumni, industri) – Kecenderungan perbaikan dari hasil audit mutu internal – Bukti perbaikan berkelanjutan dalam 3-5 tahun terakhir – Penghargaan atau sertifikasi mutu (seperti ISO)

C. Tim SPMI yang Kompeten – Auditor internal bersertifikat – Pelatihan rutin untuk tim SPMI – Dokumentasi kompetensi tim SPMI

Catatan Penting: > Buatlah sistem pemantauan mutu berbasis data yang menunjukkan kecenderungan perbaikan berkelanjutan. Tunjukkan bahwa SPMI bukan sekadar formalitas tetapi menghasilkan perbaikan konkret.


2.2 KRITERIA 2: RELEVANSI PENDIDIKAN

Fokus Penilaian:

  • Program pendidikan dan pengajaran sesuai perkembangan kebutuhan masyarakat dan industri
  • Cakupan lokal, nasional, dan global

Aspek yang Dinilai:

A. Profil Dosen Tetap dan Tenaga Pendidik – Rasio dosen tetap per mahasiswa – Kualifikasi pendidikan (S2/S3) – Jabatan fungsional – Sertifikasi profesi dan kompetensi

B. Perluasan Akses dan Keragaman Mahasiswa – Diversitas asal mahasiswa (geografis, ekonomi) – Program beasiswa – Jalur masuk yang beragam

C. Kurikulum Berbasis Capaian Pembelajaran – Capaian Pembelajaran Lulusan yang jelas dan terukur – Peta kurikulum yang koheren – Integrasi keterampilan lunak dan keterampilan keras – Kesesuaian dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia – Pelibatan industri dalam penyusunan kurikulum

D. Fleksibilitas Pembelajaran – Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka – Pembelajaran hibrid atau campuran – Rekognisi pembelajaran lampau – Mata kuliah pilihan yang relevan

E. Suasana Akademik – Kegiatan ilmiah mahasiswa – Seminar, lokakarya, kompetisi – Jurnal dan publikasi mahasiswa

F. Penilaian Pembelajaran – Metode penilaian autentik – Rubrik yang jelas – Umpan balik konstruktif

G. Pemenuhan Beban Belajar – Pemantauan satuan kredit semester mahasiswa – Tingkat kelulusan tepat waktu – Masa studi rata-rata

H. Rekognisi Kompetensi Lulusan – Sertifikasi kompetensi – Prestasi mahasiswa dan alumni – Penghargaan eksternal

I. Sebaran Kerja LulusanAspek Krusial: Studi pelacakan lulusan yang valid – Waktu tunggu kerja – Kesesuaian bidang kerja – Tingkat kepuasan pengguna lulusan

Strategi Mencapai Peringkat Unggul:

A. Kurikulum Berkelas Dunia – Bandingkan dengan universitas terkemuka dunia – Integrasikan teknologi terkini (Kecerdasan Buatan, Internet of Things, komputasi awan) – Kuliah tamu dari praktisi internasional – Kurikulum bersama dengan universitas luar negeri

B. Studi Pelacakan Lulusan yang Kokoh – Tingkat respons minimal 70% – Validasi data dengan sistem Pangkalan Data Pendidikan Tinggi – Survei kepuasan pengguna lulusan – Dokumentasi alumni berprestasi – Data rerata gaji lulusan

C. Dosen Berkualitas Tinggi – Minimal 70% dosen berpendidikan S3 – Publikasi pada jurnal internasional bereputasi – Penelitian yang relevan dengan pengajaran – Sertifikasi industri yang diakui

D. Implementasi Merdeka Belajar yang Efektif – Minimal 50% mahasiswa mengikuti program Merdeka Belajar – Kemitraan dengan industri terkemuka – Program magang terstruktur – Pertukaran mahasiswa

Catatan Penting: > Tunjukkan bagaimana lulusan Anda menjadi incaran industri. Sertakan testimoni perusahaan, data gaji lulusan, dan contoh karir alumni yang cemerlang. Alumni yang bekerja di perusahaan teknologi global merupakan nilai tambah signifikan.


2.3 KRITERIA 3: RELEVANSI PENELITIAN

Fokus Penilaian:

  • Penelitian dengan sasaran strategis pengembangan keilmuan
  • Sesuai kebutuhan masyarakat dan industri

Aspek yang Dinilai:

A. Sarana Prasarana Penelitian – Laboratorium lengkap dan modern – Perangkat lunak berlisensi – Akses basis data jurnal internasional – Fasilitas komputasi (peladen, komputasi awan)

B. Sumber Daya Manusia Peneliti – Jumlah peneliti aktif – Rekam jejak publikasi – Indeks Hirsch dosen – Peneliti dengan pendanaan eksternal

C. Pembiayaan Penelitian – Dana penelitian internal – Hibah penelitian eksternal (dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, industri, internasional) – Rata-rata dana per dosen per tahun

D. Peta Jalan Penelitian – Kelompok riset yang jelas – Tema penelitian strategis – Keselarasan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan – Target publikasi jangka panjang

E. Pelibatan Mahasiswa – Mahasiswa sebagai penulis pendamping – Program riset mahasiswa – Kompetisi karya ilmiah

F. Perolehan Hibah Penelitian – Hibah penelitian nasional (Penelitian Dasar, Fundamental, Terapan) – Hibah internasional – Penelitian yang didanai industri

G. Kerja Sama Penelitian – Kolaborasi antaruniversitas – Kolaborasi internasional – Kolaborasi dengan industri

H. Publikasi Hasil PenelitianAspek Paling Krusial: Jurnal terindeks Scopus kuartil 1 dan 2 – Prosiding konferensi terindeks – Rasio publikasi per dosen – Publikasi mahasiswa

I. Perolehan Hak Kekayaan Intelektual – Paten terdaftar – Hak cipta – Merek dagang – Desain industri

Strategi Mencapai Peringkat Unggul:

A. Publikasi Internasional Berkualitas – Target minimal: 1 publikasi kuartil 1 atau 2 per dosen per tahun – Fokus pada jurnal-jurnal teratas di bidang informatika dan komputer – Bentuk kelompok pendukung penulisan – Lokakarya penulisan artikel ilmiah internasional

B. Pusat Riset dan Laboratorium yang Jelas – Minimal 3-4 kelompok riset – Contoh: Laboratorium Pembelajaran Mesin, Laboratorium Internet of Things, Laboratorium Keamanan Siber – Setiap laboratorium memiliki peta jalan 5 tahun – Publikasi rutin dari setiap laboratorium

C. Kemitraan dengan Industri – Penelitian bersama dengan perusahaan teknologi – Kontrak penelitian dengan industri – Alih teknologi – Perusahaan rintisan dari hasil riset

D. Kolaborasi Internasional – Publikasi bersama dengan peneliti luar negeri – Program peneliti tamu – Hibah penelitian internasional – Pembimbingan bersama mahasiswa doktoral

E. Mahasiswa dalam Penelitian – Setiap mahasiswa wajib terlibat riset minimal sekali – Program asisten peneliti mahasiswa – Publikasi mahasiswa sebagai penulis utama

Catatan Penting: > Fokuskan pada luaran penelitian yang terukur: publikasi pada jurnal bereputasi, sitasi tinggi, paten terdaftar (bukan dalam proses), dan kolaborasi internasional yang produktif. Tunjukkan dampak penelitian terhadap masyarakat dan industri dengan kajian kasus konkret.


2.4 KRITERIA 4: RELEVANSI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Fokus Penilaian:

  • Pengabdian kepada masyarakat berdasarkan pengembangan kepakaran dan kapasitas lembaga
  • Menjawab tantangan kebutuhan masyarakat dan industri

Aspek yang Dinilai:

A. Sarana Prasarana Pengabdian – Fasilitas untuk kegiatan pengabdian – Kendaraan operasional – Peralatan laboratorium bergerak

B. Sumber Daya Manusia Pelaksana – Jumlah dosen aktif dalam pengabdian – Keahlian yang relevan

C. Pembiayaan Pengabdian – Dana internal – Hibah pengabdian eksternal – Program tanggung jawab sosial perusahaan

D. Peta Jalan Pengabdian – Program unggulan pengabdian – Wilayah binaan – Tema strategis pengabdian

E. Pelibatan Mahasiswa – Kuliah Kerja Nyata tematik – Proyek pengabdian mahasiswa – Program relawan

F. Perolehan Hibah Pengabdian – Hibah pengabdian dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Program tanggung jawab sosial perusahaan – Hibah pengabdian masyarakat internasional

G. Kerja Sama Pengabdian – Nota kesepahaman dengan pemerintah daerah – Kemitraan dengan lembaga swadaya masyarakat – Kemitraan dengan komunitas

H. Diseminasi Hasil Pengabdian – Publikasi pengabdian di jurnal – Seminar hasil pengabdian – Media massa – Video dokumentasi

I. Perolehan Hak Kekayaan Intelektual – Produk inovatif yang dipatenkan – Hak cipta perangkat lunak dan aplikasi – Model bisnis baru

Strategi Mencapai Peringkat Unggul:

A. Pengabdian Berbasis Alih Teknologi – Bukan sekadar sosialisasi atau pelatihan – Implementasi teknologi untuk memecahkan masalah konkret – Contoh: Sistem pemantauan pertanian, aplikasi untuk usaha mikro kecil menengah, desa pintar – Keberlanjutan program (bukan kegiatan satu kali)

B. Dampak Terukur – Data kuantitatif peningkatan luaran mitra – Contoh: Peningkatan omzet UMKM 30%, efisiensi produksi 40% – Testimoni mitra binaan – Perbandingan sebelum dan sesudah

C. Publikasi Pengabdian – Jurnal pengabdian masyarakat bereputasi – Prosiding konferensi – Media massa (lokal dan nasional) – Dokumentasi video profesional

D. Pengabdian Berkelanjutan – Mitra binaan minimal 3 tahun – Program pendampingan berkelanjutan – Alih teknologi yang lengkap – Menciptakan ekosistem yang berkelanjutan

E. Inovasi Sosial – Solusi inovatif untuk masalah sosial – Model yang dapat dikembangkan – Potensi replikasi di wilayah lain – Penghargaan atau pengakuan dari pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat

Catatan Penting: > Pengabdian yang unggul bukan sekadar kegiatan amal atau pelatihan. Tunjukkan bagaimana keahlian informatika dan komputer memberikan dampak transformatif pada masyarakat. Dokumentasikan kisah sukses dengan data kuantitatif yang kuat.


2.5 KRITERIA 5: AKUNTABILITAS

Fokus Penilaian:

  • Kemampuan menyusun, mengembangkan, dan menerapkan sistem tata kelola yang tertib dan akuntabel
  • Penegakan dan pemeliharaan integritas akademik

Aspek yang Dinilai:

A. Sistem Tata Pamong yang Otonom – Struktur organisasi yang jelas – Prosedur operasional standar lengkap dan diterapkan – Sistem pengambilan keputusan transparan – Tata kelola universitas yang baik

B. Sumber Daya Manusia yang Profesional – Kompetensi sesuai uraian tugas – Evaluasi kinerja reguler – Pengembangan SDM berkelanjutan – Sistem penghargaan dan sanksi

C. Audit Mutu – Audit internal rutin – Audit eksternal (jika ada) – Tindak lanjut hasil audit – Laporan audit yang transparan

Strategi Mencapai Peringkat Unggul:

A. Transparansi Pengelolaan – Situs web yang informatif dan mutakhir – Laporan keuangan yang dapat dipublikasikan – Data kinerja terbuka (papan pemantau publik) – Mekanisme pengaduan yang jelas

B. Integritas Akademik – Kebijakan antiplagiasi yang ketat – Perangkat lunak pemeriksaan plagiasi – Penegakan terhadap pelanggaran akademik – Kode etik yang jelas dan ditegakkan

C. Kepatuhan dan Manajemen Risiko – Kepatuhan terhadap regulasi – Penilaian dan mitigasi risiko – Rencana keberlangsungan kegiatan – Kebijakan keamanan data dan privasi

D. Akuntabilitas Keuangan – Audit keuangan eksternal – Pelaporan keuangan berkala – Perencanaan anggaran yang partisipatif – Transparansi biaya

Catatan Penting: > Tunjukkan bahwa program studi atau UPPS Anda tidak hanya memiliki tata kelola yang baik tetapi juga memiliki sistem yang mencegah masalah. Sertakan sertifikasi (seperti ISO 9001), hasil audit yang baik, dan bukti penegakan terhadap pelanggaran.


2.6 KRITERIA 6: DIFERENSIASI MISI

Fokus Penilaian:

  • Kemampuan menetapkan dan secara konsisten menerapkan arah pengembangan perguruan tinggi
  • Keselarasan misi UPPS dengan misi Perguruan Tinggi

Aspek yang Dinilai:

A. Pengembangan Strategis UPPS – Visi dan misi yang unik dan khas – Rencana strategis yang jelas dan terukur – Konsistensi implementasi 5 tahun terakhir – Diferensiasi dari program studi sejenis

B. Pengakuan atau Apresiasi oleh Masyarakat dan Dunia Usaha Dunia Industri – Penghargaan eksternal – Peringkat atau akreditasi internasional – Kemitraan strategis – Pengakuan merek

Strategi Mencapai Peringkat Unggul:

A. Proposisi Nilai Unik – Identifikasi keunikan program studi Anda – Contoh: Fokus pada kecerdasan buatan untuk kesehatan, keamanan siber, pengembangan permainan – Konsistensi fokus minimal 5 tahun – Rekam jejak yang mendukung fokus tersebut

B. Pengakuan Eksternal – Akreditasi internasional (seperti ABET, IABEE) – Peringkat (QS, THE, Webometrics) – Penghargaan dari asosiasi profesi – Liputan media positif

C. Kemitraan Strategis – Kemitraan dengan pemimpin industri – Kurikulum yang diakui industri – Program sertifikat terintegrasi – Program jaminan kerja

D. Keunggulan Ceruk – Tidak mencoba menguasai semua bidang – Pilih 2-3 ceruk dan jadilah yang terbaik – Tunjukkan rekam jejak keunggulan di ceruk tersebut – Publikasi, penelitian, dan pengabdian fokus pada ceruk

Catatan Penting: > Hindari pernyataan misi yang generik. Tunjukkan apa yang membuat program studi Anda berbeda dan unggul dibanding program studi informatika atau komputer lainnya. Sertakan bukti konkret (data, penghargaan, kemitraan) yang mendukung diferensiasi Anda.


3. SISTEM PENILAIAN DAN TARGET SKOR

3.1 Skala Penilaian

Setiap butir dinilai dengan skala 1-4: – 1: Tidak memenuhi standar atau sangat kurang – 2: Memenuhi standar minimal atau kurang – 3: Melampaui standar atau baik – 4: Jauh melampaui standar atau sangat baik

3.2 Peringkat Akreditasi

PeringkatNilai Akreditasi (NA)Makna
Unggul≥ 361Melampaui SN-DIKTI dengan daya saing internasional
Baik Sekali301 – 360Melampaui SN-DIKTI dengan daya saing nasional
Baik200 – 300Memenuhi SN-DIKTI
Tidak Terakreditasi< 200Tidak memenuhi standar minimum

3.3 Strategi Distribusi Bobot

Prioritas Tertinggi (Luaran dan Capaian): – Luaran Pendidikan (studi pelacakan, kompetensi lulusan): sekitar 30% – Publikasi dan Hak Kekayaan Intelektual: sekitar 25% – Dampak Pengabdian: sekitar 15%

Prioritas Menengah (Proses): – Kurikulum dan Pembelajaran: sekitar 15% – Sumber Daya Manusia (Dosen): sekitar 10%

Prioritas Pendukung (Masukan dan Budaya): – SPMI dan Tata Kelola: sekitar 5%

Catatan: Bobot pasti merujuk pada Matriks Penilaian, namun fokuskan energi pada luaran dan capaian.


4. DOKUMEN UTAMA: LED DAN LKPS

4.1 LED (Laporan Evaluasi Diri)

Struktur LED:

  1. Profil UPPS dan Program Studi
  2. Analisis per Kriteria (6 kriteria)
    1. Penetapan standarPelaksanaan standar
      Evaluasi pencapaianPengendalian dan tindak lanjut
    1. Peningkatan berkelanjutan
  3. Analisis SWOT
  4. Rencana Pengembangan

Kunci Sukses LED:

A. Bukan Sekadar Deskripsi – LED adalah analisis kritis, bukan laporan aktivitas – Tunjukkan refleksi mendalam – Identifikasi kesenjangan dan akar masalah – Rencana perbaikan yang konkret

B. Berbasis Bukti – Setiap klaim harus ada bukti – Data kuantitatif lebih diutamakan dibanding kualitatif – Dokumen pendukung lengkap – Ketertelusuran yang jelas

C. Narasi yang Kuat – Buat narasi yang koheren – Tunjukkan perjalanan perbaikan – Tonjolkan pencapaian – Transparansi terhadap kelemahan dengan rencana perbaikan

D. Keselarasan – LED harus konsisten dengan LKPS – Selaras dengan Rencana Strategis UPPS dan Perguruan Tinggi – Mendukung diferensiasi misi

4.2 LKPS (Laporan Kinerja Program Studi)

Isi LKPS:

  • Data kuantitatif program studi
  • Indikator kinerja kunci
  • Tabel-tabel statistik

Kunci Sukses LKPS:

A. Akurasi Data – Periksa silang dengan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi – Konsistensi antarTabel – Data yang dapat diverifikasi – Pembaruan terkini

B. Kecenderungan Positif – Tunjukkan perbaikan sepanjang waktu – Grafik kecenderungan 3-5 tahun terakhir – Bandingkan dengan tolok ukur

C. Kelengkapan – Semua data wajib diisi – Jangan ada data kosong atau nol tanpa penjelasan – Dokumen pendukung lengkap


5. JADWAL BATCH 3 (SEPTEMBER – DESEMBER 2025)

TanggalAktivitasPenanggung Jawab
15 SeptemberBatas waktu unggah dokumen (LED, LKPS, dokumen persyaratan)UPPS
16-30 SeptemberPenawaran asesor dan penugasanDewan Eksekutif
1-30 OktoberAsesmen Kecukupan oleh asesorAsesor
31 OktoberPenetapan hasil Asesmen KecukupanDewan Eksekutif
1-30 NovemberAsesmen LapanganPanel Asesor
1-30 NovemberValidasi hasil Asesmen LapanganValidator
21 DesemberPenetapan hasil akreditasiDewan Eksekutif

Tanggal Kritis untuk Batch 3:15 September: Dokumen harus sudah diunggah – 1-30 November: Persiapan asesmen lapangan


6. STRATEGI PERSIAPAN ASESMEN LAPANGAN

6.1 Persiapan Pra-Asesmen Lapangan

4 Minggu Sebelum Asesmen Lapangan: – Tinjau ulang semua dokumen yang diunggah – Identifikasi potensi kelemahan – Siapkan bukti tambahan – Pengarahan internal tim

2 Minggu Sebelum Asesmen Lapangan: – Simulasi asesmen internal – Persiapan presentasi untuk asesor – Koordinasi dengan pemangku kepentingan (dosen, mahasiswa, alumni) – Periksa kelengkapan dokumentasi fisik

1 Minggu Sebelum Asesmen Lapangan: – Pemeriksaan akhir fasilitas (laboratorium, ruang kelas) – Pengarahan akhir semua pihak – Tim teknologi informasi siaga untuk akses sistem – Persiapan logistik

6.2 Saat Asesmen Lapangan

Yang Harus Dilakukan: – Sambut asesor secara profesional dan ramah – Berikan data dan dokumen yang diminta dengan cepat – Jawab pertanyaan dengan jujur dan langsung pada inti – Tunjukkan bukti fisik yang mendukung LED dan LKPS – Fasilitasi akses ke dosen, mahasiswa, alumni untuk wawancara

Yang Harus Dihindari: – Jangan bersikap defensif terhadap pertanyaan kritis – Jangan berikan data berbeda dengan LED dan LKPS – Jangan hambat asesor untuk bertemu pemangku kepentingan – Jangan memberikan janji berlebihan tanpa bukti – Jangan sembunyikan kelemahan (sebutkan dengan rencana perbaikan)

6.3 Faktor Kunci Keberhasilan Asesmen Lapangan

A. Konsistensi – Narasi dari pimpinan, dosen, mahasiswa, alumni harus konsisten – Data di LED dan LKPS = Data fisik = Data di sistem = Data saat presentasi

B. Bukti di Setiap Tempat – Setiap klaim harus bisa dibuktikan secara langsung – Fasilitas sesuai yang dilaporkan – Dokumen mudah diakses

C. Pameran yang Mengesankan – Laboratorium yang lengkap dan terawat – Proyek mahasiswa yang mengesankan – Kisah sukses alumni yang menginspirasi – Kemitraan industri yang nyata

D. Kisah Perbaikan yang Jujur – Tunjukkan kelemahan di masa lalu – Jelaskan apa yang sudah dilakukan untuk perbaikan – Tunjukkan hasil perbaikan dengan data – Rencana perbaikan masa depan yang realistis


7. KIAT KHUSUS UNTUK MENCAPAI PERINGKAT UNGGUL

7.1 Formula Mencapai Nilai 361 ke Atas

Persyaratan Wajib untuk Peringkat Unggul:

  1. Publikasi Internasional yang Kuat
    1. Minimal 50% dosen menerbitkan di jurnal kuartil 1 atau 2 per tahun Mahasiswa sebagai penulis pendamping minimal 30% publikasiIndeks Hirsch dosen rata-rata lebih dari 5
    1. Sitasi total program studi lebih dari 500
  2. Studi Pelacakan Lulusan yang Cemerlang
    1. Tingkat respons lebih dari 80%
    1. Waktu tunggu kerja kurang dari 3 bulan: lebih dari 80%
    1. Kesesuaian bidang kerja lebih dari 85%
    1. Gaji lulusan melebihi upah minimum regional plus 50%
    1. Alumni di perusahaan terkemuka
  3. Akreditasi atau Peringkat Internasional
    1. Minimal IABEE atau setara
    1. Masuk peringkat QS atau THE (meskipun peringkat bawah)
    1. Kemitraan internasional yang produktif (publikasi bersama, pertukaran mahasiswa)
  4. Kemitraan Industri yang Mendalam
    1. Bukan sekadar nota kesepahaman
    1. Pengembangan kurikulum bersama
    1. Penempatan magang lebih dari 70% mahasiswa
    1. Komitmen perekrutan dari mitra
    1. Penelitian yang didanai industri
  5. Inovasi dan Kewirausahaan
    1. Perusahaan rintisan dari mahasiswa atau alumni
    1. Paten terdaftar (bukan dalam proses)
    1. Komersialisasi teknologi
    1. Perusahaan pecahan
  6. Dosen Berkualitas Tinggi
    1. Minimal 70% berpendidikan S3
    1. Guru Besar aktif lebih dari 10%
    1. Dosen dengan sertifikasi industri
    1. Dosen penerima hibah penelitian internasional
  7. SPMI yang Matang
    1. Minimal tingkat 3-4 (SPMI mandiri atau berkembang)
    1. Bukti perbaikan berkelanjutan selama 5 tahun
    1. Penghargaan untuk implementasi SPMI

7.2 Pencapaian Cepat (Jika Waktu Terbatas)

Prioritas dalam 3-6 bulan:

  1. Tingkatkan Publikasi
    1. Dorong dosen untuk mengirimkan artikel ke jurnal kuartil 2 (lebih mudah dari kuartil 1)
    1. Targetkan konferensi peringkat A atau B
    1. Libatkan mahasiswa sebagai penulis pendamping
  2. Studi Pelacakan Lulusan Intensif
    1. Rekrut surveior untuk mengejar tingkat respons Validasi data dengan media sosial profesional
    1. Dokumentasi kisah sukses alumni
  3. Pembaruan Laboratorium dan Fasilitas
    1. Tingkatkan yang terlihat saat visitasi Dokumentasi foto dan video profesional
    1. Pastikan semua dalam kondisi berfungsi
  4. Implementasi Merdeka Belajar
    1. Dorong mahasiswa mengikuti program Merdeka Belajar Dokumentasikan kegiatan dengan baik
    1. Kumpulkan kisah sukses
  5. Dokumentasi Kemitraan
    1. Aktifkan nota kesepahaman yang tidak aktif Dokumentasikan aktivitas kolaborasi
    1. Testimoni dari mitra

7.3 Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

  1. Inkonsistensi Data
    1. LED berbeda dengan LKPS
    1. Data di sistem berbeda dengan laporan
    1. Cerita pemangku kepentingan berbeda dengan dokumen
  2. Klaim Berlebihan Namun Tidak Terbukti
    1. Klaim di dokumen tidak bisa dibuktikan saat asesmen lapangan
    1. Publikasi yang tidak valid
    1. Kisah sukses alumni yang dilebihkan
  3. Dokumentasi Lemah
    1. Data tidak terstruktur
    1. Bukti tidak lengkap
    1. Sulit diakses saat asesmen lapangan
  4. Tidak Ada Kisah Perbaikan
    1. Data stagnan selama 5 tahun terakhir
    1. Tidak ada bukti perbaikan berkelanjutan
    1. Tidak bisa menjelaskan rencana masa depan
  5. Mengabaikan Luaran dan Capaian
    1. Fokus berlebihan pada masukan (fasilitas, dosen)
    1. Mengabaikan pentingnya luaran (publikasi, lulusan)
    1. Tidak bisa menunjukkan dampak

8. DAFTAR PERIKSA AKHIR SEBELUM PENGAJUAN

8.1 Dokumen (Batas Waktu: 15 September untuk Batch 3)

  • ☐ Surat Permohonan Pimpinan Institusi (sudah ditandatangani)
  • ☐ Surat Pernyataan Pimpinan Institusi
  • ☐ LED (sudah final, disunting, dan ditinjau internal)
  • ☐ LKPS (data sudah divalidasi dan diperiksa silang)
  • ☐ SK Akreditasi sebelumnya (untuk reakreditasi)
  • ☐ Surat Rekomendasi Akreditasi (jika masa akreditasi sudah habis)
  • ☐ Dokumen pendukung lengkap dan terorganisir

8.2 Validasi Data

  • ☐ Semua data LKPS valid dan konsisten
  • ☐ Periksa silang dengan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
  • ☐ Data publikasi terverifikasi (Scopus, Sinta, Google Scholar)
  • ☐ Data studi pelacakan terdokumentasi dengan baik
  • ☐ Data kerja sama (nota kesepahaman) masih aktif dan valid

8.3 Kualitas Narasi (LED)

  • ☐ LED bukan deskripsi aktivitas, tetapi analisis kritis
  • ☐ Setiap klaim ada buktinya
  • ☐ Analisis SWOT realistis
  • ☐ Rencana pengembangan konkret dan dapat dicapai
  • ☐ Narasi koheren dan persuasif

8.4 Bukti Fisik

  • ☐ Laboratorium dan fasilitas sesuai yang dilaporkan
  • ☐ Dokumen fisik lengkap dan mudah diakses
  • ☐ Sistem informasi berjalan baik
  • ☐ Portofolio mahasiswa dan alumni siap ditunjukkan

8.5 Kesiapan Pemangku Kepentingan

  • ☐ Pimpinan UPPS dan Perguruan Tinggi memahami strategi dan data
  • ☐ Dosen kunci sudah mendapat pengarahan
  • ☐ Mahasiswa representatif siap diwawancara
  • ☐ Alumni dengan kisah sukses siap dihubungi
  • ☐ Mitra industri bersedia memberikan testimoni

9. PENUTUP: POLA PIKIR UNTUK MENCAPAI PERINGKAT UNGGUL

Perubahan Pola Pikir yang Diperlukan:

LAMABARU – Akreditasi sebagai Formalitas → Akreditasi sebagai Alat Perbaikan – Fokus pada Masukan → Fokus pada Luaran dan Capaian – Kuantitas → Kualitas dan Dampak – Terisolasi → Kolaboratif dan Internasional – Kepatuhan → Keunggulan

Formula Kunci Kesuksesan:

Unggul = (Publikasi Bereputasi × Kesuksesan Alumni × Kemitraan Industri)
         + (Perbaikan Berkelanjutan × Pengakuan Internasional)
         + (Inovasi dan Kewirausahaan)

Kata Akhir:

Instrumen LAM INFOKOM 2.0 bukan sekadar alat penilaian, tetapi peta jalan menuju program studi berkelas dunia.

Fokus pada tiga hal: 1. Hasil: Publikasi berkualitas, lulusan kompeten, dampak nyata 2. Proses: Perbaikan berkelanjutan, budaya mutu 3. Diferensiasi: Apa yang membuat Anda unik dan unggul

Apabila konsisten melakukan ketiga hal tersebut, peringkat unggul bukan sekadar impian, melainkan tujuan yang pasti tercapai.


Panduan ini disusun berdasarkan Naskah Akademik dan Prosedur Baku Akreditasi Program Studi LAM INFOKOM 2.0 – April 2025

Translate »