

Fakultas Sains dan Teknologi Informasi (FSTI) ITS Mandala Jember melaksanakan Rapat Peninjauan Kurikulum Tahun 2025 sebagai langkah strategis menyelaraskan kurikulum dengan dinamika kebutuhan industri dan perkembangan dunia kerja berbasis teknologi digital. Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan fakultas, perwakilan program studi, serta mitra dari berbagai sektor industri dan pemerintahan, antara lain PT Telkom Indonesia, Bank Negara Indonesia (BNI), PDP Kahyangan, Alfamart, dan BKPSDM Kabupaten Jember. Forum ini menjadi ruang dialog terbuka antara akademisi dan dunia kerja untuk memastikan bahwa kurikulum di lingkungan FSTI tetap relevan, adaptif, dan berkarakter.


💬 Masukan dari Dunia Industri dan Pemerintah
1. PT Telkom Indonesia
Perwakilan Telkom menyampaikan bahwa kebutuhan tenaga ahli digital semakin meningkat, khususnya yang memiliki sertifikasi kompetensi lokal maupun nasional. Telkom juga membuka peluang kolaborasi riset dengan perguruan tinggi dan menyarankan agar program magang selama 1–6 bulan dapat diakui dalam sistem kredit nasional (SKS) melalui skema KKNI.
“Mahasiswa perlu diberi ruang untuk magang di dunia nyata agar kompetensinya terukur dan diakui secara nasional,” ujar perwakilan Telkom.
2. Bank Negara Indonesia (BNI)
Dari sektor perbankan, BNI menyoroti pergeseran kebutuhan SDM — posisi teller dan customer service semakin berkurang, sementara permintaan terhadap data analyst dan tenaga digital sales meningkat tajam. BNI juga menekankan perlunya penguatan komunikasi, kepemimpinan, dan soft skill lainnya, serta penambahan penekanan pada mata kuliah analisis data, manajemen risiko, dan analisis kredit.
“Lima tahun ke depan, posisi frontliner akan bergeser ke tenaga yang mampu membaca dan mengolah data. Dunia perbankan kini bisnis-oriented dan berbasis teknologi,” jelas perwakilan BNI.
3. PDP Kahyangan
Sebagai perwakilan dunia industri daerah, PDP Kahyangan menggarisbawahi tantangan karakter generasi Z yang dinilai perlu dibekali leadership, disiplin, komunikasi, dan tanggung jawab kerja.
Soft skill dianggap sebagai pondasi penting untuk membentuk lulusan yang tidak hanya cakap teknis tetapi juga berdaya tahan menghadapi dunia kerja nyata.
4. Alfamart
Perwakilan Alfamart menyoroti pentingnya pengalaman magang dan sertifikasi teknis untuk memperkuat kesiapan mahasiswa. Sertifikasi menjadi alat validasi keahlian yang diakui oleh perusahaan.
Selain itu, Alfamart mendorong setiap prodi memiliki keunikan kompetensi yang khas, misalnya branding seperti “Ahli perangkat lunak dari Mandala” untuk memperkuat citra akademik.
“Magang penting agar mahasiswa mengenal dunia kerja sejak dini dan tidak hanya memahami teori,” ujarnya.
5. BKPSDM Kabupaten Jember
BKPSDM menegaskan pentingnya pendidikan karakter di tengah kompetisi profesional. Perwakilannya menyampaikan refleksi yang menyentuh:
“Kita sering terlena merekrut karena kompetensi dan keterampilan, tetapi akhirnya memberhentikan karena hilangnya sopan santun.”
Pesan ini menjadi pengingat bahwa fakultas dan program studi perlu menanamkan etika, profesionalisme, dan sopan santun digital dalam proses pendidikan.
🎓 Respons dan Komitmen Program Studi
Hasil masukan tersebut menjadi dasar bagi dua program studi di bawah FSTI untuk menyiapkan arah kurikulum 2025 yang lebih responsif dan berdaya saing.
1. Rekayasa Perangkat Lunak (RPL): Menjawab Kebutuhan Ahli AI dan Data Analyst
Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak akan memperkuat arah pengembangan pada bidang Artificial Intelligence (AI), Data Analytics, dan Visualisasi Data Interaktif. Kurikulum baru dirancang agar mahasiswa tidak hanya mampu merancang perangkat lunak, tetapi juga menganalisis dan menafsirkan data untuk mendukung keputusan bisnis.

Masukan dari Telkom dan BNI menjadi acuan utama, di mana RPL akan mengintegrasikan:
- Sertifikasi kompetensi AI dan Data Analytics.
- Magang berbasis KKNI selama 1–6 bulan.
- Mata kuliah baru dengan fokus pada data-driven software engineering.
Ketua Prodi RPL menegaskan, “Kami ingin melahirkan lulusan yang bukan hanya coder, tetapi problem solver yang mampu membaca data dan beretika dalam menerapkan AI.”
2. Sistem dan Teknologi Informasi (STI): Membangun Programmer dan Network Specialist Profesional
Sementara itu, Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi merespons kebutuhan industri dengan memperkuat kemampuan di bidang pemrograman, sistem jaringan, keamanan data, dan integrasi sistem. Masukan dari Telkom dan Alfamart tentang kebutuhan tenaga network specialist dan teknisi sistem digital menjadi pijakan kurikulum baru STI. Selain penguatan teknis, STI juga berkomitmen menanamkan soft skill, kedisiplinan, dan tanggung jawab kerja sebagaimana ditekankan oleh PDP Kahyangan dan BKPSDM Kab Jember.
🧭 Langkah Fakultas ke Depan
FSTI ITS Mandala Jember akan menindaklanjuti hasil rapat ini dengan beberapa langkah strategis:
- Integrasi sertifikasi profesional dan magang KKNI ke dalam kurikulum prodi.
- Reorientasi capaian pembelajaran untuk menyeimbangkan antara kompetensi teknis, karakter, dan etika.
- Penguatan kolaborasi riset dan industri, khususnya di bidang AI, data, dan jaringan digital.
- Penyusunan kurikulum OBE (Outcome-Based Education) yang adaptif terhadap dinamika teknologi.
Melalui peninjauan kurikulum 2025 ini, FSTI ITS Mandala Jember menegaskan komitmennya untuk mencetak lulusan yang kompeten, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan industri digital.
Kurikulum bukan sekadar dokumen akademik, tetapi arah perubahan yang menghubungkan kelas, dunia kerja, dan nilai-nilai kemanusiaan.